KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan
Yang Maha Esa atas karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
yang bejudul “ ISTILAH-ISTILAH DALAM
PELAYANAN KB “ ini tepat pada waktunya.
Keberhasilan dalam pembuatan makalah ini juga
tak lepas dari bantuan dan bimbingan dari bebagai pihak,untuk itu kami ucapkan
terima kasih kepada Dosen pembimbing dan juga teman-teman semua yang telah ikut
berperan serta dalam pembuatan makalah ini.
Disini penulis berharap semoga dengan adanya
makalah ini dapat berguna bagi orang-orang yang membacanya.
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan
makalah ini belumlah sempurna, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik
yang bersifat membangun dari para pembaca demi kesempurnaan pada pembuatan
makalah-makalah yang selanjutnya.
Padang,
Maret 2013
Penulis
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ i
DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang...............................................................................................
B.
Tujuan Penulisan............................................................................................
C.
Rumusan Masalah..........................................................................................
D.
Manfaat Penulisan..........................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
Istilah-istilah yang ada dalam pelayanan KB
A. Akseptor KB....................................................................................................
B. Alat Kontrasepsi...............................................................................................
C. Kontrasepsi.......................................................................................................
D. Metoda
Kontrasepsi........................................................................................
E.
Istilah-istilah lain dalam
pelayanan KB......................................................................
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan....................................................................................................
B.
Saran..............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Keluarga Berencana merupakan salah satu usaha
untuk mencapai kesejahteraan dengan jalan memberikan nasehat perkawinan,
Pengobatan kemandulan dan penjarangan kehamilan.
Dengan demikian diharapkan:
F.
Terkendalinya tingkat kelahiran dan pertambahan penduduk
G. Meningkatnya jumlah peserta KB
atas dasar kesadaran
H.
Berkembangnya usaha-usaha yang membantu peningkatan kesejahteraan ibu
dan anak, perpanjangan usia harapan hidup, menurunnya tingkat kematian bayidan
balita, serta kematian pada masa kelahiran dan persalinan.
Tujuan utama program KB adalah
untuk memenuhi perintah masyarakat akan pelayanan KB dan kesahatan reproduksi
yang berkwalitas, menurunkan tingkat/angka kematian ibu bayi dan anak serta
penanggulangan masalah kesehatan reproduksi alam dalam rangka membangun
keluarga kecil berkualitas. Tujuan program penguatan kelembagaan keluarga kecil
berkualitas adalah untuk membina kemandirian dan sekaligus meningkatkan cakupan
dan mutu pelayanan KB dan kesehatan reproduksi, serta pemberdayaan dan
ketahanan keluarga terutama yang diselenggarakan oleh industri masyarakat di
daeah perkotaan dan pedesaan sehingga membudidaya dan melembaganya keluarga
kecil berkwalitas.
Perkembangan
Program Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional telah menumbuhkan berbagai
istilah baru dalam operasional Program Kependudukan dan Keluarga Berencana
Nasional. Untuk itu kami sebagai anggota kelompok mencoba untuk mebuat suatu
makalah yang berisikan istilah-istilah yang ada dalam pelayanan KB.
Munculnya
berbagai istilah tersebut didorong oleh adanya kebutuhan dari berbagai kalangan
baik dari Para Pengelola dan Pelaksana Program di lingkungan instansi Badan
Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Instansi/Institusi di luar
BKKBN, maupun masyarakat lainnya, untuk mengetahui, mengerti dan memahami
istilah yang ada.
B. Tujuan Penulisan
1.
Tujuan Umum
a.
Untuk mengetahui istilah-istilah yang ada dalam pelayanan KB.
b.
Untuk menambah wawasan penulis dan pembaca mengenai istilah-istilah yg
ada dalam pelayanan KB.
2.
Tujuan Khusus
a.
Untuk menyelesaikan tugas makalah mata kuliah Pelayanan KB.
b.
Untuk lebih meningkatkan pemahaman mengenai istilah yg digunakan dalam
Pelayanan KB.
c.
Untuk memudahkan kita dalam memberikan konseling Kb kepada Akseptor dengan
mengetahui istilah-istilah yang ada dalam Pelayanan KB.
d.
Untuk melihat gambaran hubungan antara tingkat pengetahuan ibu tentang
Kb dengan istilah-istilah yang ada dalam Pelayanan KB.
C. Rumusan Masalah
a.
Istilah-istilah apa saja yang ada dalam pelayanan KB?
b.
Apa saja pembagian atau jenis-jenis dari istilah yang ada dalam
Pelayanan kebidanan ?
D. Manfaat
a.
Sebagai informasi bagi pembaca mengenai istilah-istilah yang ada dalam
pelayanan KB.
b.
Memahami tentang istilah-istilah yang ada dalam Pelayanan KB.
c.
Memahami dan mampu memberikan pelayanan KB yang tepat kepada para
pengguna Kontrasepsi.
BAB II
PEMBAHASAN
Istilah-Istilah Yang Ada Didalam Pelayanan KB Diantaranya
Adalah :
1.
Akseptor
Akseptor adalah Peserta KB , yaitu pasangan
usia subur ( PUS ) yang menggunakan salah satu alat / obat kontrasepsi.
Akseptor KB terbagi menjadi :
a.
Akseptor Aktif
Akseptor aktif yaitu pasangan Usia Subur yang pada
saat ini sedang menggunakan salah satu alat/obat kontrasepsi.
b. Akseptor Baru
Akseptor
Baru yaitu
Pasangan Usia
Subur yang baru pertama kali menggunakan alat/obat kontrasepsi atau PUS yang
kembali menggunakan alat kontrasepsi setelah melahirkan atau abortus.
c. Akseptor Dini
Akseptor
Dini yaitu
Para Ibu yang
menerima salah satu cara kontrasepsi dalam waktu 2 minggu setelah melahirkan
atau abortus.
d. Akseptor Dropout
Akseptor
Dropout yaitu
Akseptor yang
menghentikan pemakaian kontrasepsi lebih dari 3 bulan.
e. Akseptor Langsung
Akseptor
Langsung yaitu
Para Istri yang
memakai salah satu cara kontrasepsi dalam waktu 40 hari setelah melahirkan atau
abortus.
f. Akseptor Lestari
Akseptor
Lestari yaitu Akseptor yang menggunakan alat
kontrasepsi secara terus menerus dalam waktu sekurang-kurangnya 5 tahun.
2.
Alat Kontrasepsi
Alat Kontrasepsi adalah Alat yang digunakan untuk mencegah terjadinya kehamilan.
Jenis-jenis Alat kontrasepsi :
a. Alat Kontrasepsi Bawah Kulit
Alat Kontrasepsi Bawah Kulit yaitu Alat kontrasepsi yang
disusupkan atau ditanam di bawah kulit. Yang beredar di Indonesia antara lain:
Norplant, Implanon, Indoplan, Sinoplan dan Jadena.
o Implanon
Yaitu Susuk KB satu batang -
Alat kontrasepsi yang ditanam di bawah kulit (susuk KB).
o Implant
/ Norplant
Yaitu
Alat kontrasepsi
yang ditanam di bawah kulit (susuk KB).
b. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim ( AKDR )
~ Intra Uterine Device (IUD),
Adalah alat kontrasepsi yang
dimasukkan ke dalam rahim, terbuat dari plastik halus dan fleksibel
(polietilin).
Jenisnya antara lain:
o Lippes Loop, Berbentuk spiral, ukurannya ada tiga macam: kecil, sedang dan besar.
o Copper T (CuT-380A) berukuran kecil, kerangka dari plastik yang fleksibel,
berbentuk huruf T diselubungi dengan kawat halus yang terbuat dari tembaga
(Cu).
o Jenis lain yang beredar di
Indonesia antara lain Multiload (ML Cu 250 dan 375), dan NOVA T.
3.
Kontrasepsi
Yaitu Obat/alat untuk mencegah
terjadinya konsepsi (kehamilan). Jenis kontrasepsi ada dua macam, yaitu
kontrasepsi yang mengandung hormonal (pil, suntik dan implant) dan kontrasepsi
non-hormonal (IUD, Kondom).
a. Kontrasepsi Alamiah
Adalah Cara-cara ber KB tidak
dengan menggunakan alat/obat kontrasepsi modern.
Seperti :
·
Metode kalender
Menggunakan
prinsip pantang berkala, dengan tidak melakukan hubungan seksual pada masa
subur istri.
·
Metode pantang berkala
Juga dg tidak melakukan
hubungan seksual pada masa subur istri.
· Metode Suhu basal
· Metode Lendir Serviks
· Metode Simptom Termal
· Koitus Interuptus.
4. Kontrasepsi pil Progestin ( minipil )
Yaitu Kontrasepsi yang
diberikan secara oral dalam bentuk pil yang mengandung hormon progestin atau
dikenal dengan istilah minipil. Minipil sangat dianjurkan bagi ibu menyusui
bayinya sampai 6 bulan karena tidak menghambat produksi ASI. Minipil juga dapat
digunakan sebagai kontrasepsi darurat. Efek samping yang biasanya terjadi
diantaranya gangguan perdarahan, perdarahan bercak, atau perdarahan tidak
teratur.
5. Kontrasepsi Mantap
Yaitu Metode operasi wanita
(tubektomi) atau metode operasi pria (vasektomi).
6. Kontrasepsi pasca keguguran
Yaitu Program
pelayanan kotrasepsi khusus bagi yang baru saja mengalami keguguran, perlu
segera diberikan karena ovulasi dapat terjadi sebelas hari sesudah terapi
keguguran/abortus sebelum haid berikutnya.
7. Metoda Kontrasepsi
Metode kontrasepsi adalah
Cara/ alat untuk menjarangkan atau mencegah terjadinya konsepsi.
a.
Metoda Kontrasepsi Efektif
Terpilih (MKET)
Metoda
Kontrasepsi Efektif Terpilih (Mket) Yaitu AKDR (IUD) Implant (Norplant/susuk KB) dan kontap
(vasektomi, Tubektomi).
b.
Metoda Kontrasepsi Jangka
Panjang (MKJP)
Metode kontrapsesi
jangka panjang (yaitu : IUD, Implant/susuk KB, Medis operasi pria dan wanita )
c.
Metode Amenorea Laktasi (MAL)
Metode kontrasepsi dengan mengandalkan pemberian
ASI secara eksklusif tanpa tambahan makanan dan minuman lainnya.
d.
Metoda Kontrasepsi Pria
Cara untuk menjarakan atau menjegah terjadinya
konsepsi yang di khusus digunakan oleh pria, misalnya : kondom
Istilah-Istilah Lain Yang Ada Dalam Pelayanan KB :
1.
Angka Kegagalan Kontrasepsi
Angka yang menunjukkan
banyaknya akseptor yang menjadi hamil pada saat masih menggunakan alat
kontrasepsi.
2.
Angka Kegagalan Spiral
Angka yang menunjukkan
banyaknya peserta KB aktif yang menggunakan IUD/AKDR yang menjadi hamil.
3.
Angka Kelangsungan (Continuation Rate)
Angka yang menunjukkan
proporsi akseptor yang masih menggunakan alat kontrasepsi setelah suatu periode
pemakaian tertentu.
4.
Angka Kelangsungan Kontrasepsi
(Contraceptive Continuation Rate / CCR)
Proporsi pengguna alat/cara KB
yang masih menggunakan alat/cara KB tertentu setelah suatu periode terpapar,
misalnya satu tahun (12 bulan), terhadap risiko tidak meneruskan penggunaan.
5.
Angka Kemantapan Spiral
Angka yang menunjukkan
banyaknya spiral yang telah dipasang dan masih ada dalam rahim (insitu) setelah
waktu tertentu sesudah pemasangan. Angka ini lebih rendah dari angka
kelangsungan pemakaian untuk spiral karena angka kemantapan tidak termasuk
spiral yang dipasang kembali karena spiral keluar sendiri.
6.
Angka Ketidaklangsungan
Kontrasepsi (CDCR)
Proporsi pengguna alat/cara KB
yang tidak meneruskan suatu episode penggunaan alat/cara KB tertentu setelah
suatu periode terpapar (exposure) karena berbagai alasan, seperti
kegagalan atau mengalami efek samping.
7.
Angka Prevalensi Kontrasepsi (Contraceptive Prevalence Rate/CPR)
Persentase pasangan usia subur
(PUS) yang sedang menggunakan alat/cara KB. Rumusnya adalah:
Jumlah PUS yang sedang ber KB
CPR = X 100
Jumlah
PUS
8.
Efek Sampingan Kontraseps
Adalah perubahan sistem, alat
dan fungsi tubuh yang timbul akibat dari penggunaan alat atau kontrasepsi dan
tidak berpengaruh serius terhadap klien. Contoh:
a.
Kondom, reaksi alergi, mengurangi kenikmatan hubungan seksual
b.
Oral pil, muntah, pusing kepala, nafsu makan bertambah, lesu lemah tidak
bersemangat dalam bekerja, penurunan ASI, tekanan darah tinggi, perubahan berat
badan, jerawat, bercak cokelat pada wajah (hyper pegmentasi), varises,
keputihan, gangguan haid.
c.
Suntik tidak datang haid (amenorea), pertambahan berat badan, sakit
kepala, nyeri pinggul, tekanan darah tinggi.
d.
Implant, "hilang" tidak teraba, nyeri dada, pendarahan,
bercak, nyeri kepala, mual/pusing/gelisah, berat badan bertambah/berkurang.
e.
AKDR, pendarahan, gangguan haid, demam, menggigil, cairan vagina yang
banyak.
f.
Vasektomi, perdarahan sedikit membasahi plester penutup luka, nyeri
didaerah luka, gatal di kulit disertai bentol bentol.
9.
Efektifitas Penggunaan Alat
Kontrasepsi
Dipakai dalam arti efektifitas klinik, yaitu pengaruh
suatu cara kontrasepsi untuk mencegah kehamilan.
10.
Filamen AKDR
Benang pada alat
kontrasepsi dalam rahim (AKDR) sehingga alat kontrasepsi itu mudah dikontrol
dan diangkat bila diperlukan.
11.
Implant Kit
Suatu alat yang digunakan
untuk memasang dan mencabut Implant.
12.
Insersi AKDR
Proses memasukkan AKDR (alat
kontrasepsi dalam rahim/IUD) ke dalam rongga rahim, dengan menggunakan alat
berbentuk tabung.
13.
IUD KIT
Suatu alat yang digunakan
untuk memasang dan mencabut IUD.
14.
IUD Retention
Presentasi kemantapan
pemakaian AKDR/IUD setelah periode tertentu.
15.
IUD SASI
Menggalakan pemakaian AKDR/IUD
dalam rangka menunjang usaha penerimaan kontrasepsi yang efektif dan murah
16. Kondom (KARET KB)
Salah satu alat kontrasepsi yg terbuat dari karet ( lateks ) berbentuk
tabung tidak tembus cairan dimana salah satu ujungnya tertutup rapat dan
dilengkapi kantung untuk menampung
sperma yg dikeluarkan pria disaat bersenggama sehingga tidak tercurah kedalam
vagina.
17. Pelayanan Kontrasepsi
Suatu kegiatan pelayanan
kontrasepsi yang dilakukan oleh unit pelaksana KB, baik pemerintah maupun
swasta, misalnya kegiatan pemasangan IUD oleh PUSKESMAS, pemberian pil oleh
PPKBD kepada peserta KB.
18. Pil KB
Tablet yang diminum untuk
mencegah kehamilan, mengandung hormon estrogen dan progesteron sintetik,
disebut juga sebagai pil kombinasi, sedangkan jika hanya mengandung progesteron
sintetik saja disebut Mini Pil atau Pil Progestin.
19.
PLKB/PKB Lulusan Bidan
Penyuluh Lapangan KB yang
berpendidikan Sekolah Perawatan Bidan
20.
Pus Bukan Peserta Kb
"Ingin Anak Ditunda"
Pasangan usia subur yang
sedang tidak menggunakan salah satu alat/cara kontrasepsi karena menginginkan
kelahiran anak ditunda dengan batas waktu dua tahun lebih.
21.
Pus Bukan Peserta Kb "Ingin Anak
Segera"
Pasangan usia subur yang
sedang tidak menggunakan salah satu alat/cara kontrasepsi karena menginginkan
kelahiran anak dengan batas waktu dua tahun.
22.
Pus Bukan Peserta Kb
"Tidak Ingin Anak Lagi"
Pasangan usia subur yang
sedang tidak menggunakan salah satu alat/cara kontrasepsi padahal PUS yang
bersangkutan sudah tidak ingin anak lagi.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Perkembangan
Program Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional telah menumbuhkan berbagai
istilah baru dalam operasional Program Kependudukan dan Keluarga Berencana
Nasional.
Ada
banyak istilah yang terdapat dalam pelayanan KB, seperti Akseptor, kontrasepsi,
Alat kontrasepsi dalam rahim ( AKDR ), alat kontrasepsi dibawah kulit serta
terdapat juga bermacam-macam metoda dalam penggunaan kontrasepsi.
B.
Saran
Dengan
berkembangnya lingkungan strategis Program Kependudukan dan Keluaraga berencana
yang menimbulkan banyak istilah kita sebagai tenaga kesehatan harus mampu
memahami dan mampu beradaptasi dengan kondisi yang akan datang, untuk itu
semoga dengan adanya makalah yang berjudul Istilah-istilah dalam pelayanan KB
ini bisa dijadikan suatu wadah untuk mendapatkan ilmu.
Selain
itu pembuatan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, sehingga penulis
berharap pembaca bisa memberikan kritik dan sarannya demi untuk kesempurnaan
makalah ini.
Daftar Pustaka
Sulistyawati, Ari. 2013. Pelayanan Keluarga Berencana. Salemba
Medika ; Jakarta
Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi Edisi 2 tahun 2010.
Kamus Istilah Kependudukan Dan
Keluarga Berencana Nasional ( Direktorat Teknologi Imformasi Dan Dokumentasi Badan
Kependudukan Dan Keluarga Berencana Nasional) Tahun 2011