Rabu, 31 Juli 2013

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS PERAWATAN 6 JAM PERTAMA POST PARTUM



II B KEBIDANAN
KELOMPOK 1
1        INTAN WAHYUNI
2        MUZDALIFA NENI DIYONO
3        NOVITA SARI B
4        NURMADONA ANHAR
5        RAMAYENI
6        STEVA YOLANDA
7        SYNTIA ZAHARA

Dosen Pembimbing :
Ety Apriyanti, SKM


STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG
TAHUNAJARAN 2012/2013
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang                                                                                  
1.2  Rumusan masalah                                                                             
1.3  Tujuan
1.3.1        Tujuan Umum                                                                      
1.3.2       Tujuan Khusus                                                                    
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Defenisi Masa Nifas                                                                         
  BAB III TINJAUAN KASUS      
3.1 Data Dasar                                                                                        
          Manajemen Varney
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Definisi Masa Nifas                                                                          
4.2 Mencegah Perdarahan Masa Nifas Karena Atonio Uteri                 
4.3 Mendeteksi dan Merawat Penyebab Lain Perdarahan                     
4.4 Menberikan Konseling                                                                      
4.5 Pemberian ASI Awal                                                                        
4.6 Melakukan Hunungan Antara Ibu dan Bayi Baru Lahir                  
4.7 Menjaga Bayi Tetap sehat Agar Tidak Terjadi Hipotermi                
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan                                                                                       
5.2 Saran                                                                                                 
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR
            Puji syukur kehadirat tuhan yang maha esa, karena hanya dengan bimbingan karunianyalah sehingga kami dapat menyusun makalah ini yang sudah menjadi tugas sebagai mahasiswa dan sebagai calon bidan.
Sehubungan dengan pembuatan makalah ini, kami mendapatkan informasi dari berbagai literature, yang berhubungan yang sesuai dengan apa yang sudah disarankan demi untuk memperoleh hasil yang optimal.
Tidak henti-hentinya kami ucapkan banyak terima kasih atas segala kesempatan.kami menyadari dalam pembuatan makalah ini terdapat kekurangan dan kekhilafan , hal ini bukan suatu kesengajaan tetapi karena keterbatasan ilmu dan kemampuan kami sendiri. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini. Semoga pembuatan makalah  ini bisa bermanfaat khususnya bagi kami dan para pembaca pada umumnya .

                                                                                                Penulis,
















BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Pelayanan Nifas adalah pelayanan kesehatan sesuai standar pada ibu mulai 6 jam sampai 42 hari pasca persalinan oleh tenaga kesehatan. Asuhan masa nifas diperlukan dalam periode ini karena merupakan masa krisis baik ibu maupun bayinya. Diperkirakan bahwa 60% kematian ibu akibat kehamilan terjadi setelah persalinan, dan 50% kematian masa nifas terjadi dalam 24 jam pertama. Masa neonatus merupakan masa krisis dari kehidupan bayi, dua pertiga kematian bayi terjadi dalam 4 minggu setelah persalinan dan 60% kematiaan bayi baru lahir terjadi dalam waktu 7 hari setelah lahir.
Bidan dapat memberikan asuhan kebidanan selama masa nifas melalui kunjungan rumah, yang dapat dilakukan pada hari ketiga atau hari keenam, minggu kedua dan minggu keenam setelah persalinan, untuk membantu ibu dalam proses pemulihan ibu dan memperhatikan kondisi bayi terutama penanganan tali pusat atau rujukan komplikasi yang mungkin terjadi pada masa nifas, serta memberikan penjelasan mengenai masalah kesehatan secara umum, kebersihan perorangan, makanan bergizi, perawatan bayi baru lahir, pemberian ASI, imunisasi dan KB. Dengan pemantauan melekat dan asuhan pada ibu dan bayi pada masa nifas dapat mencegah beberapa kematian ibu.
1.2.      Rumusan Masalah
Masalah yang dibahas dalam makalah ini adalah Asuhan Ibu Post Partum
1.3.      Tujuan
1.3.1    tujuan umun
Untuk mengetahui perawatan ibu nifas pada 6 jam pertama post partum
1.3.2    tujuan khusus
                                                                                      Untuk mengetahui asuhan pada ibu nifas
                                                                              Untuk mengetahui penyuluhan pada masa nifas





BAB II
LANDASAN TEORI

                  2.1  Definisi Masa Nifas
1.      Masa nifas (puerperium) adalah masa yang dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali ke keadaan sebelum hamil. masa nifas berlangsung selama kira-kira 2-6 minggu.(Sarwono, 2002:122).
2.      Masa nifas adalah masa pulihnya kembali ke dalam keadaan sebelum hamil dan masa nifas berlangsung selama kira-kira 2-6 minggu.  (Maternal dan Neonatal, 2002)
3.      Masa nifas adalah masa pulihnya kembali mulai dari persalinan, sampai alat-alat kandungan kembali seperti sebelum hamil, lamanya 6-8 minggu                                                                  (Mochtar, 1990)
4.      Masa nifas adalah masa dimulainya dari lahirnya plasenta sampai mencakup 6 minggu berikutnya. (Pusdiknakes, 2001)
5.      Dari ke-4 definisi tentang masa nifas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa masa nifas adalah masa yang dimulai setelah partus selesai serta lahirnya plasenta dan berakhir sampai alat-alat kandungan kembali kekeadaan seperti sebelum hamil yang berlangsung selama kira-kira 2- 6 minggu.













BAB III
TINJAUAN KASUS
3.1 Data Dasar
Seorang ibu Ny. S umur 27 tahun P2A0Ah 2 bersalin di ruang bersalin RSUP Soeradji Tirtonegoro Klaten, kemudian dirawat di ruang Gladiol pada hari Minggu, 25 Desember 2011 pukul 08.00 WIB dengan keluhan ibu masih merasakan perutnya mules-mules. Ibu mengatakan haid pertama kali umur 13 tahun dengan siklus 28 hari yang teratur, lamanya 7 hari, sifat darah merah segar dan tidak ada keluhan. Ibu mengatakan ibu menikah pertama kali umur 19 tahun, saat ini lama pernikahannnya 7 tahun, ini merupakan pernikahan pertamanya, sah menurut agama dan negara. Ibu sudah pernah bersalin sebelumnya dengan riwayat anak pertama lahir pada tanggal 26 Maret 2005 saat kehamilan 38 minggu, jenis kelamin laki-laki, berat badan lahir 2800 gram, persalinan berlangsung spontan, tidak ada komplikasi, dengan pertolongan bidan, pada saat nifas ibu melakukan IMD dan tidak ada komplikasi. Sedangkan anak kedua lahir pada tanggal 25 Desember 2011 saat kehamilan 39 minggu, jenis kelamin perempuan, berat badan lahir 3200 gram, persalinan berlangsung spontan, tidak ada komplikasi, dengan pertolongan bidan, pada saat nifas ibu melakukan IMD dan tidak ada komplikasi.
Untuk saat ini Ny.S melahirkan anak perempuan pada tanggal 25 Desember 2011  dengan BB 3200 gr dan PB 50 cm. Ibu mengatakan sudah mengerti tekhnik menyusui karena sudah pernah menyusui sebelumnya. Ibu juga melakukan perawatan payudara menggunakan baby oil dan tidak ada keluhan saat menyusui. Ibu dan keluarga tidak menderita penyakit menurun, menahun ataupun menular. Ibu tidak menderita alergi obat dan tidak memiliki keturunan kembar dalam keluarganya maupun dalam keluarga suaminya. Ibu mengatakan keluarga menerima kelahiran bayinya. Ibu memberikan ASI Eksklusif dan perawatan bayinya di lakukan oleh ibu dan keluarga. Kegiatan ibadah sering di lakukan. Ibu mengatakan memahami tentang perawatan diri, perawatan bayi dan sudah paham tentang ASI eksklusif. Ibu memiliki hewan peliharaan yaitu kucing dan rumahnya bersih. Hasil dari pemeriksaan bidan di dapat TD 110/60 mmHg, Nadi 86 x/menit, nafas 25 x/menit, Suhu 37 0C, dan BB 58  kg. KU ibu baik, kesadaran ibu composmentis. Kontraksi uterus baik dan kuat, TFU 2 jari dibawah Px, terdapat pengeluaran lokhea rubra. Masalahnya tidak ada. 


ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS NORMAL
Ny. S umur 27 tahun P2A0Ah2 6 Jam Post Partum
di RSUP Soeradji Tirtonegoro Klaten

NO. Register                           : 0071
Masuk BPS tanggal / jam      : Minggu, 25 Desember 2011/ 08.00 WIB                       
Dirawat diruang                      : Gladiol

I.  PENGKAJIAN  
Tanggal : Minggu, 25 Desember 2011 

A. IDENTITAS
                                        Ibu                                                Suami
Nama                           : Ny. A.                                   Nama               : Tn. T.
Umur                           : 27 th                                      Umur                : 28 th   
Agama 
                        : Hindu                                    Agama             :Hindu
Suku/bangsa
                : Bali/Indonesia                       Suku/ bangsa   :Bali/Indonesia
Pendidikan                  : SMA                                     Pendidikan      : SMA
Pekerjaan
                     : Ibu rumah tangga                   Pekerjaan        :Wiraswasta
Alamat                                    : Jln. Anggur no 122,Klaten     Alamat           : Jln. Anggur no 122,        Klaten
No. Telepon/Hp          : 081237864753                        No.telepon/hp : 081237864753

B. DATA SUBJEKTIF
1.     Alasan datang
            Ibu habis melahirkan
2.     Keluhan utama
            Ibu mengatakan perutnya masih terasa mulas-mulas
3.      Riwayat menstruasi
         Menarche                       : 13 tahun                                Siklus              : 28 hari
         Lama                              : 7 hari                                     Teratur         
         Sifat darah                     : Merah segar                
        
Keluhan                          : Tidak Ada                

4.      Riwayat perkawinan
         Status pernikahan                       : Sah menurut agama dan negara
        
Menikah ke                                : 1( pertama)
                   Lama                                          : 7 Tahun                   
        
Usia menikah pertama kali         : 19 Tahun

5.      Riwayat Obstetrik        : P2 A0 Ah2
Hamil
persalinan
nifas
ke
Tanggal
Uk
Jenis persalinan
penolong
komplikasi
JK
BB
laktasi
komplikasi
1.
26/03/05
38 mg
Spontan
Bidan
Tidak ada
L
2,8
Ya
Tidak
2.
25/12/11
39 mg
Spontan
Bidan
Tidak ada
P
3,2
Ya
Tidakada

6.         Riwayat kontrasepsi yang digunakan
n
o
Jenis
kontrasepsi
Mulai memakai
Berhenti/ganti cara
tanggal
oleh
tempat
Keluhan
tanggal
oleh
tempat
keluhan
Alasan
1
suntik
28/05/05
bidan
BPS
Tidak ada
30/11/10
bidan
BPS
Tidak ada
Ingin menambah anak

7. Riwayat persalinan
Tanggal/jam                             :  25 Desember 2011/16.00 WIB
Tempat persalinan                   : Rumah Sakit
penolong persalinan                : bidan
Jenis persalinan                       : Spontan        
Komplikasi                              : Tidak Ada   
     
8. Keadaan bayi baru lahir
Lahir tanggal/jam        :  25 Desember 2011/16.00 WIB                            
Masa gestasi                :  39  minggu
Jenis kelamin               :  Perempuan







BB/PB lahir                 : 3200 gram/50 cm
Pola tidur                    : -
Pola Nutrisi
Frek. Menyusu            : -
Durasi                          : -              
Keluhan                       : Tidak ada

Pola eliminasi
BAK                           : 1 kali
Konsistensi                  : lunak
Warna                          : Kuning jernih
Bau                              : normal
BAB                            : belum ada
Konsistens                   :    -
Warna                          :    -
Bau                              :   -

9. Riwayat Post Partum
     Pola pemenuhan kebutuhan sehari-hari
           a.       Nutrisi
 Makan                                                                                    Minum
 
Frekuensi        :                                                           Frekuensi         : 5-6 x
 Jenis                 :                                                          Jenis              : air putih, teh
 Porsi               :                                                           Porsi               : 1 gelas
 Pantangan      :                                                           Pantangan       : Tidak ada
 Keluhan          :                                                           Keluhan           : Tidak ada

          b.      Eliminasi
 BAB                                                                           BAK
 Frekuensi        :                                                           Frekuensi         :
 Warna             :                                                           Warna              :
 Konsistensi     :                                                           Konsistensi      :
 Keluhan          :                                                           Keluhan           :

          c.       Istirahat
 Tidur siang                                                                         Tidur malam
 Lama              :                                                           Lama                :
 Keluhan          :                                                           Keluhan           :












          e.       Pengalaman menyusui
          Ibu mengatakan sudah pernah menyusui dan  mengerti teknik menyusui.

          f.       Kebiasaan menyusui
  Posisi                         : Duduk                                                       
 
Durasi                        : 10-20 menit  
  Perawatan payudara  : Menggunakan baby oil                     
  Keluhan                       : Tidak Ada          
                  
10.  Riwayat kesehatan
         a. Penyakit yang pernah / sedang diderita
Ibu mengatakan tidak ada penyakit menular, menurun maupun menahun seperti Hepatitis, TBC, HIV/AIDS, Diabetes Melitus, Hipertensi, Kanker yang perah atau yang sedang diderita dirinya.
         b. Penyakit yang pernah / sedang diderita keluarga
Ibu mengatakan tidak ada penyakit menular, menurun maupun menahun seperti Hepatitis, TBC, HIV/AIDS, Diabetes Melitus, Hipertensi, Kanker yang yang perah atau yang sedang diderita keluarganya.                    
         c. Riwayat keturunan  kembar
Ibu mengatakan dikeluarganya tidak ada keturunan kembar.
         d. Riwayat operasi
Pernah dioperasi : tidak pernah, Kapan : - Dimana : -
         e. Riwayat alergi obat
 Ibu mengatakan dirinya tidak memiliki riwayat alergi obat.

11. Kebiasaan yang mengganggu kesehatan
Ibu mengatakan tidak memiliki kebiasaan yang mengganggu kesehatan seperti merokok, minum jamu, minum minuman beralkohol, dan lain-lain






DATA OBJEKTIF
1.   Pemeriksaan umum
KU ibu : ibu baik
Status emosional : baik dan tenang
tanda-tanda vital
TD       :110/60mmHg                      
N         : 86 x/menit
 P         : 25 x / menit                         
S    : 37 0C
TB : 160 cm
BB  :  58  kg
2. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala
Rambut bersih, Kulit kepala bersih, Tidak ada lesi dan Tidak ada benjolan abnormal.
b.   Muka                                
 Oval, bersih, Tidak ad oedema, ada cloasma, dan tidak pucat.
c. Mata
si
metris,  Tidak ada secret, Tidak ada strabismus, Conjungtiva merah muda, sklera putih, dan reflex pupil.
d. Hidung
Tidak ada polip, tidak ada secret, dan tidak ada gerak cuping hidung pasa saat bernafas.
e. Mulut
merah muda, tidak ada stomatitis pada bibir, tidak ada karies gigi, lidah bersih, tidak ada perdarahan gusi, dan tidak ada peradangan kelenjar tonsil
f. Telinga
pendengaran baik.
g. Leher
ti
dak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada pembesaran kelenjar getah bening, tidak ada pembesaran vena jugularis, dan tidak ada pembesaran kelenjar parotis.
h. Dada
 tidak ada retraksi dinding dada, tidak ada wheezing, tidak ada benjolan abnormal, dan denyut jantung teratur/ normal.       
i.    Payudara 
Simetris, putting susu menonjol, areola hiperpigmentasi, tidak ada tidak ada benjolan abnormal, dan kolostrum sudah keluar.
j.    Abdomen
Simetris, tidak ada benjolan abnormal, tidak ada bekas luka, ada strie gravidarum, ada linea nigra, kontraksi keras dan kuat, TFU 2 jari dibawah pusat.
k.   Ekstremitas atas
Simetris, tidak ada oedema, kuku bersih, tidak ada nyeri sendi, gerakan aktif, jumlah jari lengkap.
l.    Ekstremitas bawah
Simetris, tidak ada oedema, kuku bersih, tidak ada nyeri sendi, gerakan aktif, jumlah jari lengkap, reflex patella baik.
            m.  Genetalia luar
Tidak ad avarices, tidak ada oedema, tidak ada pembengkakan kelenjar bartholini, ada bekas luka, ada pengeleuaran lokhea
Jahitan Dalam             :  Jelujur Terkunci
Jahitan Luar                :  Satu-satu
Lokea                          :  Rubra
n.   Anus                      :  Tidak ada hemoroid
3.   Pemeriksaan penunjang
Tanggal           : 25 Desember 2011               

Hb : 10 gr%
4. Data penunjang
Riwayat persalinan
Masa gestasi                : 39 minggu
Komplikasi                  : Tidak Ada
Plasenta                       : Lengkap
Lahir                            : Spontan
Berat                           : + 500gram
Tali pusat                     :  panjang  50cm    
 Insersio                       : Sentralis
Kelainan                      :Tidak Ada
Perineum
Robekan di                  : Perineum                  
Derajat                                    : 2
Jahitan dalam              : Jelujur                       
benang                         :  Catgut
Jahitan luar                  : Satu-satu                  
benang                         :   Catgut
Perdarahan
 Kala I                 : 30 cc
Kala II                 : 50cc
Kala III               : 100cc
Kala IV               : 60 cc
Total                    : 240cc
   Lama Persalinan
Kala I              :  10     jam  30        menit
Kala II             :  30     menit
Kala III           : 10      menit
Kala IV           :    2     jam
Total                : 13      jam      10        menit





BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Defenisi Masa Nifas
Masa nifas (puerperium) adalah masa yang dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali ke keadaan sebelum hamil. masa nifas berlangsung selama kira-kira 6-8 minggu.(Sarwono, 2002:122).
           Masa Nifas Dibagi Dalam 3 Periode
1.      Puerperium Dini
Yaitu dimana ibu telah diperbolehkan berdiri dan berjalan-jalan. Dalam agama Islam, dianggap telah bersih dan boleh bekerja setelah 40 hari.
2.      Puerperium Inter Medial
Yaitu kepulihan menyeluruh alat-alat genetalia yang lamanya 6-8 minggu.
3.       Remote Puerperium
Adalah waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna terutama bila selama hamil atau waktu persalinan mempunyai komplikasi waktu untuk sehat sempurna bisa berminggu-minggu, bulanan atau tahunan (Mochtar, 1998 : 115)
Tabel Frekuensi Kunjungan Masa Nifas (Anonim, 2002 : N23)
Kunjungan
Waktu
Tujuan
1
6-8 jam setelah persalinan
-         1 Mencegah perdarahan masa nifas karena atonia uteri
-         2 Mendeteksi dan merawat penyebab lain perdarahan, rujuk jika perdarahan berlanjut
-         3Memberikan konseling pada ibu atau salah satu anggota keluarga bagaimana mencegah perdarahan masa nifas karena atonia uteri
-         4 Pemberian ASI awal
-        5  Melakukan hubungan antara ibu dan bayi baru lahir
-        6  Menjaga bayi tetap sehat dengan cara mencegah hipotermia
-     Jika petugas kesehatan menolong persalinan, ia harus tinggal dengan ibu dan bayi baru lahir untuk 2 jam pertama setelah kelahiran, atau sampai ibu dan bayi dalam keadaan stabil






4.2    MENCEGAH PERDARAHAN NIFAS KARENA ATONIO UTERI
·           Pemberian oksitosin rutin pada kala III dapat mengurangi risiko perdarahan pospartum lebih dari 40%, dan juga dapat mengurangi kebutuhan obat tersebut sebagai terapi. Menejemen aktif kala III dapat mengurangi jumlah perdarahan dalam persalinan, anemia, dan kebutuhan transfusi darah.
·           Kegunaan utama oksitosin sebagai pencegahan atonia uteri yaitu onsetnya yang cepat, dan tidak menyebabkan kenaikan tekanan darah atau kontraksi tetani seperti ergometrin. Pemberian oksitosin paling bermanfaat untuk mencegah atonia uteri. Pada manajemen kala III harus dilakukan pemberian oksitosin setelah bayi lahir. Aktif protokol yaitu pemberian 10 unit IM, 5 unit IV bolus atau 10-20 unit per liter IV drip 100-150 cc/jam.
·           Analog sintetik oksitosin, yaitu karbetosin, saat ini sedang diteliti sebagai uterotonika untuk mencegah dan mengatasi perdarahan pospartum dini. Karbetosin merupakan obat long-acting dan onset kerjanya cepat, mempunyai waktu paruh 40 menit dibandingkan oksitosin 4-10 menit. Penelitian di Canada membandingkan antara pemberian karbetosin bolus IV dengan oksitosin drip pada pasien yang dilakukan operasi sesar. Karbetosin ternyata lebih efektif dibanding oksitosin.

4.2     MENDETEKSI DAN MERAWAT PERDARAHAN, RUJUK BILA PERDARAHAN LANJUT
Kenakan sarung tangan untuk memeriksa dengan lembut robek atau tidaknya alat kelamin ibu. Selain itu, perlu diperiksa juga apakah serviksnya sudah menutup (turun menuju bukaan vagina).
            a.   Jika Ibu Memiliki Robekan
                   Mintalah ibu untuk beristirahat di tempat tidur selama 2 minggu dengan kaki disejajarkan bersamaan sepanjang waktu. Ibu boleh menggerakkan kakinya secara teratur. Untuk sementara tidak diperbolehkan bekerja keras dan disarankan agar memakan makanan yang bergizi.
            b.  Jika Ibu Memiliki Hematoma atau Rasa Sakit di Vagina
                                    Terkadang rahim merapat dan mengeras, sehingga tidak terlihat adanya perdarahan hebat, namun ibu masih merasakan pusing-pusing dan lemah. Jika hal ini yang

             terjadi bisa jadi dia mengalami perdarahan di bawah kulit dalam vaginanya yang disebut hematoma. Kulit di wilayah ini sering kali membengkak berwarna gelap, lembut, dan lunak.
Meskipun hematoma menyakitkan, biasanya dia tidak serius, kecuali lukanya sangat besar. Jika hematoma terus bertumbuh, tekanlah daerah itu dengan kain steril selama 30 menit atau sampai dia berhenti tumbuh. Jika ibu memiliki tanda-tanda syok, segera minta bantuan medis agar luka bisa terbuka dan darah yang terjebak di dalamnya bisa keluar.
            c.  Jika Serviks Bisa Dibuka dari Bukaan Vagina
Jika bisa terlihat serviks dibukaan vagina setelah melahirkan, kemungkinan besar rahimnya turun ke vagina. Masalah ini tidak begitu berbahaya, karena serviks biasanya akan masuk ke tempatnya semuladalam beberapa hari. Anda mungkin bisa mendorong rahim dengan tangan bersarung. Bantulah ibu menaikkan bokongnya agar lebih tinggi dari kepala.
            d.  Bantu Ibu Buang Air
Hendaknya buang air kecil dapat dilakukan sendiri secepatnya. Kadang-kadang wanita mengalami sulit buang air kecil, karena sfingter uretra ditekan oleh kepala janin dan spasme oleh iritasi muskulus spingter ani selama persalinan. Bila kandungan kemih penuh dan wanita sulit BAK sebaiknya dilakukan katerisasi.
Buang air besar harus dilakukan 3-4 hari pasca persalinan. Bila masih sulit buang air besar dan terjadi obstipasi, apalagi feses keras dapat diberikan obat laksatif peroral atau perektal. Jika masih belum bisa juga dilakukan klisma.
            e.   Bantu Ibu Makan dan Minum
      Sebagian besar ibu mau makan setelah melahirkan, dan bagus bagi mereka untuk bisa menyantap beragam makanan bergizi yang diinginkan. Jus buah sangat baik karena akan memberinya energi. Anjurkan ibu untuk segera makan dan banyak minum pada jam-jam pertama. Makanan harus bermutu, bergizi, dan cukup kalori. Sebaiknya ibu mengkonsumsi makanan yang mengandung protein, banyak cairan, sayuran dan buah-buahan.

4.4  MEMBERIKAN KONSELING
A.    Nutrisi Ibu Menyusui
                        Pada masa nifas masalah diet perlu mendapat perhatian khusus, karena dengan nutrisi yang baik dapat mempercepat penyembuhan ibu dan sangat memengaruhi susunan air susu. Diet yang diberikan harus bermutu, bergizi tinggi, cukup kalori, tinggi protein, dan banyak mengandung cairan. Ibu harus memenuhi kebutuhan akan gizi sebagai berikut :

                      a.  Mengonsumsi tambahan kalori, 500 kalori tiap hari
b.  Makan dengan diet seimbang untuk mendapatkan protein, mineral,dan vitamin yang cukup
c.   Minum sedikitnya 3 liter setiap hari
d.   Tablet zat besi harus diminum untuk menambah zat gizi setidaknya   selama 40 hari pascapersalinan.
e. Minum kapsul vitamin A (200.000 unit) untuk memberi asupan vitamin A juga kepada bayinya, yaitu dengan melalui ASI-nya.
B.     Kebersihan pada ibu dan bayinya
C.     Kebersihan Ibu
                        Pada masa nifas, ibu sangat rentan terhadap infeksi. Oleh karena itu, kebersihan diri sangat penting untuk mencegah infeksi. Kebersihan tubuh, pakaian, tempat tidur, dan lingkungan sangat penting untuk tetap dijaga. Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk menjaga kebersihan diri ibu nifas sebagai berikut :
a.   Anjurkan kebersihan seluruh tubuh
            b.  Mengajarkan ibu cara membersihkan daerah kelamin dengan sabun dan air. Pastikan bahwa ia mengerti untuk membersihkan daerah sekitar vulva terlebih dahulu, dari arah depan ke belakang kemudian membersihkan daerah sekitar anus. Nasehatkan kepada ibu untuk membersihkan diri setiap kali selesai berkemih dan defekasi.
            c. Sarankan ibu untuk mengganti pembalut atau kain pembalut(buatan sendiri) setidaknya dua kali sehari. Kain dapat dipakai ulang jika telah dicuci dengan baik, dan dijemur atau disetrika
            d. Sarankan ibu untukmencuci tangan dengan air dan sabun sebelum dan sesudah membersihkan daerah kelaminnya.
            e.  Jika ada luka episiotomy atau laserasi, sarankan ibu agar jangan menyentuh daerah luka.

Kebersihan Bayi
              Kebersihan kulit bayi perlu dijaga. Walaupun mandi dengan membasahi seluruh tubuh tidak harus dilakukan setiap hari, tetapi bahian-bagian seperti muka, bokong, dan tali pusat perlu dibersuhkan secara teratur. Sebaiknya mencuci tangan terlebih dahulu sebelum memegang bayi.
              Untuk menjaga bayi tetap bersih, hangat, dan kering, setelah BAK popok bayi harus segera diganti atau ganti pampers minimal 4-5 kali per hari.


D.    Istirahat dan tidur
a.   Anjurkan ibu untuk istirahat yang cukup untuk mencegah kelelahan yang berlebihan
b.  Sarankan ibu untuk melakukan kembali kegiatan rumah tangga secara bertahap, tidur siang atau segera istirahat ketika bayi tidur.
c. Kurang istirahat memengaruhi ibu dalam beberapa hal (mengurangi produksi ASI, memperlambat proses involusio uterus dan memperbanyak perdarahan, memperbanyak perdarahan, menyebabkan depresi dan ketidakmampuan untuk merawat bayi dan dirinya sendiri)

4.5  PEMBERIAN ASI AWAL
            Biarkan bayi bersama ibu segera setelah dilahirkan selama beberapa jam pertama. Lakuan paling sedikit 30 menit karna pada saat itulah bayi siap untuk disusui.
IMD (Inisiasi menyusu Dini)
Cara pelaksanaannya :
1.    Tempatkan bayi diatas perut ibu dalam keadaan tengkurap ditutup dengan selimut
2.    Biarkan terjadi kontak kulit antara ibu dan bayi
3.    Biarkan bayi merangkak dan berusaha mencari putting ibu sendiri
4.    Selanjutnya bayi akan menyusu
Tanda-tanda bayi telah berada dalam posisi yang baik pada payudara :
1.    Seluruh tubuh berdekatan dan berada pada ibu
2.    Mulut dan dagu berdekatan pada payudara
3.    Aerola tidak akan terlihat dengan jelas
4.    Ibu melihat bayi melakukan hisapan yang lamban dan dalam, serta menelan ASInya
5.    Bayi terlihat tenang dan senang
6.    Telinga dan lengan bayi berada pada satu garis lurus, kepala tidak menengadah
4.6  MELAKUKAN HUBUNGAN ANTARA IBU DAN BAYI BARU LAHIR
Baounding attachment adalah sentuhan awal/kontak kulit antara ibu dan bayi.
Bounding attachment dapat tercapai dengan cara :
1.    Sentuhan
2.    Kontak mata
3.    Bau badan
4.    Kehangatan tubuh
5.    Suara
6.     
Prinsip dan upaya meningkatkan bounding attachment :
1.    Dilakukan segera
2.    Adanya ikatan yang baik dan seismatis antara ibu dan anak
3.    Kesehatan emosional ibu
4.    Persiapan PNC sebelumnya
5.    Tingkay kemampuan komunikasi terhadap anak
6.    Fasilitas untuk kontak lebih lama
4.7 MENJAGA BAYI TETAP SEHAT DENGAN CARA MENJAGA AGAR TIDAK HIPOTERMI
            Hipotermi dapat terjadi secara cepat pada bayi sangat kecil atau bayi diresusitasi atau dipisahkan dr ibu. Dalam kasusu-kasus ini suhu dapat turun dengan cepat >35oC.
Hangatkan segera :
       I.            Jika bayi sakit berat/hipotermia berat <35oC
·         Gunakan alat yang tersedia (incubator, radiant heater, kamar hangat, tempat tidur hangat)
·         Rujuk segera ke tempat pelayanan yang mempunyai NICU
·         Jika bayi sianosis/sukar bernafas (frek <30/>60x/i, tarikan dinding dada ke dalam/merintih), beri oksigen lewat kateter hidung/nasal prog
    II.            Jika bayi tidak begitu tampak sakit dan suhu aksiler 35oC/lebih :
·         Pastikan bayi dijaga tetap hangat. Bungkus bayi dengan kain lunak, kering, selimuti, dan pakai topi untuk menghindari kehilangan panas.
·         Dorong ibu untuk segera menyusui setelah bayi siap
·         Pantau suhu aksiler setiap jam sampai normal
·         Bayi dapat diletakkan di dalam incubator








BAB V
PENUTUP

5.1       Kesimpulan
            Pelayanan Nifas adalah pelayanan kesehatan sesuai standar pada ibu mulai 6 jam sampai 42 hari pasca persalinan oleh tenaga kesehatan. Asuhan masa nifas diperlukan dalam periode ini karena merupakan masa krisis baik ibu maupun bayinya. Oleh karena itu perlu dilakukan kunjungan pada ibu nifas sesuai jadwal yaitu :
a.         Kunjungan pertama     : 6-8 jam post partum
b.         Kunjungan kedua        : 6 hari post partum
c.         Kunjungan ketiga        : 2 minggu post partum
d.        Kunjungan keempat     : 6 minggu post partum
Asuhan lanjutan masa nifas terdiri dari asuhan ibu pada masa nifas dan asuhan masa nifas pada bayi yang baru lahir. Asuhan Ibu pada Masa Nifas meliputi: memeriksa tanda-tanda vital ibu; membersihkan alat kelamin, perut, dan kaki ibu; mencegah perdarahan hebat; memeriksa alat kelamin dan masalah-masalah lainnya; memperhatikan perasaan ibu terhadap bayinya; perhatikan gejala infeksi pada ibu; dan bantu ibu menyusui. Sedangkan Asuhan Masa Nifas pada Bayi meliputi : penampilan umum, tanda-tanda vital bayi, bantu bayi agar terus menyusu, merawat tali pusat, dan perhatikan warna kulit bayi dan matanya
Penyuluhan masa nifas mengenai : kebersihan diri dan bayi, istirahat atau tidur, latihan atau senam nifas, gizi, suplemen zat besi, perawatan payudara, pemberian ASI, hubungan perkawinan atau Keluarga Berencana (KB), dan tanda-tanda bahaya.
3.2.                        5.2 Saran
Kunjungan masa nifas harus dilakukan sesuai jadwal dengan tujuan agar ibu mendapat asuhan sesuai yang dibutuhkan pada masa nifas. Ibu post partum diberi penyuluhan mengenai apa yang harus ibu lakukan pada masa nifas tersebut