KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya,sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah tentang”
Penyuluhan
Gizi dan KB serta Pencatatan Kelahiran dan Kematian Ibu atau Bayi“.Makalah ini diajukan sebagai salah satu tugas pada mata kuliah askeb V pada
semester 4 program studi DIII kebidanan STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG.selama
proses pembuatan makalah ini penulis tidak terlepas dari peran dan dukungan
dari berbagai pihak.
Untuk itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucap kan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan memberi masukan dalam
penyelesaian makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan.oleh karena itu,penulis mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.akhir kata penulis berharap
semoga makalah ini memberikan manfaat bagi kita semua.
Padang, Agustus 2013
Penulis
|
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keluarga
Berencana (KB) merupakan salah satu pelayanan kesehatan preventif yang paling
dasar dan utama bagi wanita, meskipun tidak selalu diakui demikian. Peningkatan
dan perluasan pelayanan keluarga berencana merupakan salah satu usaha untuk
menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu yang sedemikian tinggi akibat
kehamilan yang dialami oleh wanita. Banyak wanita harus menentukan pilihan
kontrasepsi yang sulit, tidak hanya karena terbatasnya jumlah metode yang
tersedia tetapi juga karena metode-metode tertentu mungkin tidak dapat diterima
sehubungan dengan kebijakan nasional KB, kesehatan individual dan seksualitas
wanita atau biaya untuk memperoleh kontrasepsi
Untuk
mewujudkan misi keluarga kecil, bahagia, dan berkualitas di perlukan
keterlibatan semua pihak. Dukun sebagai orang terdekat dengan ibu hamil di
masyarakat berkontribusi terhadap suksesnya pelaksanaan program KB dan menjaga
kesehatan ibu hamil, bersalin, dan nifas dengan makanan bergizi. Melalui
penyuluhan gizi dan KB yang di lakukan oleh tenaga kesehatan kepada dukun, di
harapkan dukun dapat menindaklanjuti dengan menyebarkannya kepada masyarakat.
Bidan
sebagai salah satu tenaga kesehatan harys memberikan imformasi kepada dukun
tentang pentingnya makanan bergizi untuk menjaga kesehatan ibu dan bayi, serta
menghindari pantang makanan. Selain masalah gizi, materi KB perlu diberikan
juga kepada dukun. Dengan keikut sertaan dukun dalam menyukseskan program KB,
kesejahteraan ibu dan bayi meningkat. Ibu mempunyai banyak waktu untuk menyusui
dan merawat bayi, menjaga kesehatan sendiri, dan mengurus keluarga. Pencatatan
kelahiran dan kematian ibu dan bayi merupakan pembinaan yang penting dukun
adalah pencatatan kelahiran dan kematian. Pemberian materi pencatatan kelahiran
dan kamatian di tujukan untuk mempermudah dalam pendataan jumlah kelahiran dan
kematian di suatu wilayah atau desa, serta bermanfaat dalam pelaksanaan proses
audit apabila ada kematian baik ibu maupun bayi.
1.2 Tujuan
1.2.1
Tujuan Umum
Dapat memahami tentang Penyuluhan Gizi dan KB
serta Pencatatan Kelahiran dan Kematian Ibu atau Bayi
1.2.2
Tujuan
Khusus
·
Kita dapat mengetahui Pengertian
·
Kita dapat mengetahui
·
Kita dapat mengetahui Fungsi polindes
·
Kita dapat mengetahui Persyaratan
pilindes
·
Kita dapat mengetahui Kegiatan polindes
·
Kita dapat mengetahui Prinsip –prinsip
polindes
·
Kita dapat mengetahui Indikator polindes
·
Kita dapat mengetahui Kategori polindes
·
Kita dapat mengetahui Unsur- unsur
polindes dan kebijakan penempatan bidan desa
·
Faktor rendahnya pemanfaatan polindes
1.3 Rumusan Masalah
Pada pembahasan ini akan membahas
tentang “Penyuluhan Gizi dan KB serta Pencatatan Kelahiran dan Kematian Ibu
atau Bayi”.
1.4 Manfaat
Untuk
dapat mengenal dan memecahkan masalah atau
kebutuhan yang dirasakan masyarakat, baik dalam bidang kesehatan maupun dalam
bidang yang berkaitan dengan kesehatan, agar mampu memelihara kehidupannya yang
sehat dalam rangka meningkatkan mutu hidup dan kesejahteraan masyarakat melalui
Pembangunan Ksehatan Masyarakat Desa.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi
Gizi
Gizi
adalah hubungan atau pengaruh dari konsumsi makanan
terhadap derajat kesehatan atau penampilan seseorang. Gizi
ibu hamil adalah makanan yang mengandung zat tenaga zast pembangun dan zat yang
sesuai dengan kebutuhan gizi ibu hamil.
Nutrisi
diperlukan untuk memenuhi kebutuhan tumbuh kembang janin, pemeliharaan
kesehatan ibu, dan persediaan laktasi baik untuk ibu maupun janin. Berat badan
ibu hamil harus memadai, bertambah sesuai dengan usia kehamilan. Berat badan
bertambah dengan normal, menghasilkan anak yang normal. Kenaikan berat badan
ideal pada ibu hamil sebanyak 7 kg ( untuk ibu yang gemuk ). Diluar batas itu
di nilai normal.
Dalam 3 bulan pertama, berat badan ibu hamil akan naik
sampai 2 kg. Kemudian, dinilai normal jika setiap minggu berat badannya naik
0,3 kg. Pada kehamilan tua, rata - rata kenaikan berat badan ibu akan mencapai
12 kg. Jika kenaikan berat badan lebih dari normal, akan berisiko mengalami
komplikasi preeklamsia dan janin terlalu besar sehingga menimbulkan kesulitan
persalinan.
2.2 Manfaat gizi seimbang
pada ibu hamil,bersalin dan nifas
1)
Untuk pertumbuhan janin yang ada dalam kandungan
2)
Untuk mempertahankan kesehatan dan kekuatan badan ibu sendiri
3) Supaya luka-luka
persalinan lekas sembuh dalam nifas
4) Produksi ASI semakin
banyak
2.3 Dampak kekurangan gizi
pada ibu hamil dan janin yang dikandungnya
1. Terhadap Ibu
Menyebabkan resiko dan
komplikasi pada ibu antara lain: anemia, perdarahan, BB ibu tdk bertambah
secara normal, dan terkena infeksi.
2. Terhadap Persalinan
Mengakibatkan
persalinan sulit dan lama, persalinan sebelum waktunya (premature), perdarahan
setelah persalinan serta persalinan dengan operasi cenderung meningkat.
3. Terhadap Janin
Mempengaruhi proses
pertumbuhan janin dan dapat menimbulkan keguguran, abortus, bayi lahir mati,
kematian neonatal, cacat bawaan, anemia pada bayi, asfiksia intra partum (mati
dalam kandungan), lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR)
2.4 Kebutuhan
Gizi Pada Ibu Hamil
Sumber Gizi
|
Wanita Hamil
|
Kalori
Protein
Kalsium
Fe
Vit A
Vit B
Vit C
Vit D
Riboflavin
Asam Mikotin
|
2.500 kal
85 gram
1,5 gram
15 mg
6000 iu
1,8 mg
100 mg
2,5 si
18
600
|
Kebutuhan
Gizi Pada Ibu Hamil
1. Energi
Dihasilkan
dari karbohidrat, protein dan zat patinya. Kebutuhan energi dihitung secara individu kemudian ditambah
dengan tambahan energi untuk ibu hamil sesuai dengan usia kehamilan
Penambahan
energi :
·
TRIMESTER
I : 100 kal
·
TRIMESTER
II : 300 kal untuk pemekaran
jaringan ibu (peningkatan volume
darah, pertumbuhan uterus dan payudara, penumpukan lemak)
·
TRIMESTER
III : 300 kal untuk pertumbuhan
janin dan plasenta.
2. Protein
Ibu hamil membutuhkan protein lebih
banyak biasanya. Protein hewani lebih besar di bandingkan protein nabati.Ibu hamil minimal mengkonsumsi 17g
protein/hari.Pada TM I: 1g/kg BB/ protein.TII: 1,5g/kg BB/hari.TM III : 2g/kg BB/hari
Total
kebutuhan protein tidak lebih dari 15% kebutuhan energi.
Jenis
protein dengan nilai tinggiantara lain daging, ikan, telur, tahu, tempe,
kacang-kacangan, biji-bijian, susu, yogurt, dll.
3. Vitamin
Ada beberapa jenis vitamin yang penting untuk ibu
hamil. Jika ibu hamil sampai kekurangan vitamin, pembentukan sel-sel tubuh anak
akan berkurang. Anak dapat kurang darah, cacat bawaan, kelainan bentuk, bahkan
ibu dapat keguguran. Vitamin yang dibutuhkan ibu hamil adalah B6, C,
A, D, E dan K.
4. Kalsium
Kalsium Sangat penting karena
dibutuhkan untuk pembentukan tulang. Apabila kekurangan kalsium, bayi yang
dikandung akan menderita kelainan tulang dan gigi.Dibutuhkan untuk
pertumbuhan janin sekitar 250mg/hari dan untuk persediaan si ibu.
Sumber utama: susu dan hasil olahannya, udang, sarden, dll .
5. Fosfor
Mineral ini
dapat diperoleh dari makanan sehari - hari. Fosfor berhubungan erat dengan
kalsium. Jika jumlahnya tidak seimbang di dalam tubuh, dapat terjadi gangguan.
Gangguan yang paling sering adalah kram pada tungkai.
6. Zat besi
Sel darah merah ibu hamil bertambah
sampai 30mg/hari. Berarti, ibu hamil membutuhkan tambahan 700 – 800 mg zat
besi. Kebutuhan zat besi ibu hamil meningkat pada kehamilan trimester II dan
III.
Zat
besi Berasal dari makanan & suplementasi tablet Fe.Defisiensi Fe lebih berpengaruh
pada ibu. Akan menyebabkan kekurangan Hb dalam darah yang diperlukan untuk
membewa O2 kepada janin dan sel ibu hamil.
Distribusi
Fe antara lain :
·
300mg
besi ditransfer ke janin
·
50-75mg
untuk pembentukan plasenta
·
450mg
untuk menambah jumlah sel darah merah
·
200mg
hilang ketika melahirkan
7. Yodium
Yodium cukup diperoleh dari air minum dan sumber bahan makanan laut.
Kebutuhan: 200mikrogram/hari
Kekurangan: janin hipotiroidisme, kretinisme, kerusakan syaraf.
Sumber utama: garam, makanan laut, air, sayur.
8.
Asam Folat
Asam folat dibutuhkan
untuk pembentukan sel baru, membantu mengembangkan sel syaraf dan otak janin.
Kebutuhannya 0,4 mg/hari Sumber asam folat adalah hati, sayuran, hijau,
jeruk orange, kembang kol, kedelai/kacan-kacangaan lain, roti, gandum,
serealia, dll.
9. Zat Seng (zinc)
Dari beberapa studi dilaporkan bahwa
ibu hamil yang memiliki kadar zat seng rendah dalam makanannya berisiko
melahirkan prematur dan melahirkan bayi dengan berat lahir rendah. Sedangkan
suplementasi zat seng tidak didapatkan kejelasan mengenai keuntungan
mengkonsumsi seng dalam jumlah yang lebih tinggi. Namun mengkonsumsi zat seng
dalam jumlah cukup banyak merupakan langkah antisipatif yang dapat dilakukan.
Zat seng dapat ditemukan secara alami pada daging merah, gandum utuh,
kacang-kacangan, polong-polongan, dan beberapa sereal sarapan yang telah
difortifikasi. Pada umumnya, wanita tidak membutuhkan tambahan suplemen,. Namun
ibu dapat mengkonsumsi suplemen (sekitar 25 mg zat seng sehari) jika ibu dalam
kondisi yang sehat.
Kebutuhan makan ibu hamil dalam sehari
Bahan Makanan
|
Trimester 1
|
Trimester 2
|
Trimester 3
|
Nasi
Ikan
Tempe
Sayuran
Buah
Gula
Susu
Air
|
3 ½ piring
1 ½ potong
3 potong
1 ½ mangkuk
2 potong
5 sdm
1 gelas
6 gelas
|
4 piring
2 piring
4 potong
3 mangkuk
2 potong
5 sdm
1 gelas
6 gelas
|
3 piring
3 potong
5 potong
3 mangkuk
2 potong
5 sdm
1 gelas
6 gelas
|
2.5 Penyuluhan KB
2.5.1 Pengertian
KB
Kontrasepsi
adalah upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan. Sebelum
pemberian metode kontrasepsi, misalnya pil, suntik, atau AKDR, terlebih dahulu
menetukan apakah ada keadaan yang membutuhkan perhatian khusus atau masalah (
diabetes atau tekanan darah tinggi ) yang membutuhkan pengamatan dan
pengelolaan lebih lanjut sehingga masalah utama dapat diketahui melalui
anamnesis dan setiap klien dapat memilih kontrasepsi yang di inginkan.
Program KB adalah bagian yang terpadu dalam program
pembangunan nasional dan bertujuan untuk turut serta menciptakan kesejahteraan
ekonomi, spiritual, dan sosial penduduk Indonesia. Selain itu juga untuk
memperkecil angka kelahiran, menjaga kesehatan ibu dan anak, serta membatasi
kelahiran jika jumlah anak sudah mencukupi.
Untuk memperkecil angka kelahiran, menjaga kesehatan ibuanak, serta
membatasi kehamilan jika jumlah anak sudah mencukupi. Peserta KB akan mendapat pelayanan dengan cara sebagai berikut:
a)
Pasangan usia subur yang
istrinya mempunyai keadaan “ 4 terlalu” yaitu terlalu muda, terlalu
banyak anak, terlalu sering hamil, dan terlalu tua akan mendapat prioritas
pelayanan KB.
b)
Peserta KB diberikan pengertian mengenai metode kontrasepsi dengan keuntungan dan
kelemahan masing-masing sehingga ia dapat : menentukan pilihannya.
c)
Harus mendapat informasi
mengenai metode kontrasepsi dengan keuntungan dan kelemahannya sehingga ia
dapat menentukan pilihannya
d)
Harus dilakukan pemeriksaan
fisik sebelum pelayanan KB diberikan kepada klien agar dapat ditentukan metode yang paling cocok
dengam hasil pemeriksaannya.
e)
Harus mendapatkan informasi
tentang kontraindikasi pemakai. berbagai metode kontrasepsi.
2.6 Metode Kontrasepsi
2.6.1 Metode sederhana
A. Metode tanpa alat, antara lain
KB Alamiah ( KBA ), metode kalender,
suhu basal, lender serviks, simto termal, coitus interuptus.
B. Metode dengan alat
Mekanisme/
barier : kondom, barier intra vagina/ diafragma
Kondom adalah sarung karet tipis
penutup penis yang menampung cairan sperma pada saat pria ejakulasi. Tingkat
keberhasilannya 80 – 95%.
2.6.2 Metode Modern
A. Hormonal : oral pil, suntik dan implant
·
Jenis
oral pil meliputi : POK dan mini pil
·
Jenis
suntikan meliputi : kombinasi dan progestin
·
Jenis
implant meliputi : norplant, implanon, jadena dan indoplant.
B.
Mekanis : AKDR ( Copper T, Multiload, Seven Copper,
Lippes loap)
2.7 PENCATATAN KEHAMILAN DAN KEMATIAN IBU BAYI
2.7.1 Pengertian
Pencatatan
adalah suatu kegiatan pokok baik di dalam maupun di luar gedung puskesmas,
puskesmas pembantu, dan bidan di desa harus dicatat.
Kehamilan
Ibu adalah dimulainya pembuahan sel telur oleh sperma sampai
dengan lahirnya janin,kehamilan normal 280 hari ( 40 minggu atau 9 bulan 7 hari
);dihitung dari hari pertama haid terakhir.
Kematian
ibu adalah kematian seorang perempuan saat hamil atau dalam 42 minggu setelah
berhentinya kehamilan, tanpa memandang durasi atau lokasi kehamilan, karena
berbagai penyebab yang berhubungan dengan distimulasi oleh kehamilan dan
penanganannya, tetapi tidak dari kasus – kasus kecelakaan atau incidental.
Angka Kematian Ibu ( AKI ) adalah jumlah kematian ibu ( 15 – 49 tahun ) per
100.000 perempuan per tahun. Ukuran ini merefleksikan, baik resiko kematian ibu
hamil dan baru saja hamil, serta proporsi perempuan menjadi hamil pada tahun
tersebut.Angka Kematian Bayi ( AKB ) adalah jumlah kematian bayi sebelum
mencapai umur tepat satu tahun per 1.000 kelahiran hidup.
2.7.2 Tingginya AKI dan AKB
Angka kematian ibu berguna
untuk menggambarkan tingkat kesadaran perilaku hidup sehat, status gizi dan
kesehatan ibu, kondisi kesehatan lingkungan, dan tingkat pelayanan kesehatan
(terutama untuk ibu hamil ibu waktu melahirkan, dan masa nifas).AKI dan AKB di Indonesia masih
tinggi. Tingginya angka kematian ibu dan kematian bayi menunjukkan masih
rendahnya kualitas pelayanan kesehatan (
Maternal mortality is an indicator of how well the entire health care system is
functioning ).
2.7.3 Penyebab Kematian Ibu dan Bayi
Penyebab
kematian ibu diantaranya adalah perdarahan ( 42 % ), eklamsia ( 13 % ), aborsi
( 11 % ), infeksi ( 10 % ), partus lama ( 9 % ), dan lain – lain ( 15 % ).
Sedangkan AKI dengan penyebab gangguan perinatal 34,7 %; sistem pernapasan 27,6
%; diare 9,4 %; sistem pencernaan 4,3 %; tetanus 3,4 %; saraf 3,2 %; dan gejala
tidak jelas 4,1 %.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Gizi
adalah hubungan atau pengaruh dari konsumsi makanan
terhadap derajat kesehatan atau penampilan seseorang. Gizi
ibu hamil adalah makanan yang mengandung zat tenaga zast pembangun dan zat yang
sesuai dengan kebutuhan gizi ibu hamil.
3.2
saran
Diharapakan
kepada tenaga kesehatan dengan adanya Pondok Bersalin Desa(POLINDES) dapat melaksanakan upaya peningkatan
kinerja dan kemampuan pelayanan Kesehatan Masyarakat dengan melibatkan peran
serta masyarakat sehingga timbulnya kemandirian dan kesadaran dari setiap
masyarakat untuk berkehidupan yang lebih sehat
DAFTAR PUSTAKA
Meilani, Niken, dkk. 2009. Kebidanan Komunitas. Yogyakarta: Fitramaya.
Bari saifudin, abdul. 2002. Buku Panduan Praktis
Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Winda, Cheri. 2011. Makalah
Pergerakan Peran Serta. Diunduh tanggal 8 April 2013, pukul 13.00 WIB,
tersedia dari:
Yulifah, Rita. 2009. Asuhan
Kebidanan Komunitas. Jakarta : Salemba Medika
Syafrudin, SKM, M. Kes, dkk. 2009. Kebidanan Komunitas. Jakarta : EGC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar