Jumat, 25 Oktober 2013
DIAPER RUSH - ASUHAN NEONATUS
DIAPER RUSH
(RUAM POPOK)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Diaper rash, atau yang sering disebut sebagai ruam popok yang sering terjadi pada anak balita. Akibat dari iritasi pada bagian bokong bayi dan kebanyakan bayi baru lahir memiliki iritasi kulit yang tak berbahaya yang biasanya akan hilang sendiri di bulan-bulan pertama.
Ini bisa terjadi jika ia popok basahnya telat diganti, popoknya terlalu kasar dan tidak menyerap keringat, infeksi jamur atau bakteri atau bahkan eksema. Diaper rush merupakan masalah kulit pada daerah genital bayi yang ditandai dengan timbulnya bercak-bercak merah dikulit, biasanya terjadi pada bayi yang memiliki kulit sensitif dan mudah terkena iritasi. Bercak-bercak ini akan hilang dalam beberapa hari jika dibasuh dengan air hangat, dan diolesi lotion atau cream khusus ruam popok, atau dengan melepaskan popok beberapa waktu.
1.2 TUJUAN
Tujuan dari disusunnya makalah ini adalah :
- Untuk mengetahui masalah-masalah iritasi yang sering terjadi pada bayi terutama diaperash.
- Mengajakarkan kepada ibu untuk selalu menjaga kulit bayi agar tidak lembab.
- Untuk mengetahui bagaimana cara mengatasi iritasi pada bokong bayi.
- Untuk memberi pengetahuan kepada ibu bahwa diaper rash merupakan hal yang fisiologis
pada bayi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 DEFENISI DIAPER RUSH
Diaper rush adalah iritasi pada kulit bayi yang terjadi di daerah bokong. Ini bisa terjadi jika popok basahnya telat diganti, atau popoknya terlalu kasar dan tidak menyerap keringat, infeksi jamur atau bakteri atau bahkan eksema. Ruam popok atau diaper rush merupakan masalah kulit pada daerah genital bayi yang ditandai dengan timbulnya bercak-bercak merah dikulit, biasanya terjadi pada bayi yang memiliki kulit sensitif dan mudah terkena iritasi. Bercak-bercak ini akan hilang dalam beberapa hari jika dibasuh dengan air hangat, dan diolesi lotion atau cream khusus ruam popok, atau dengan melepaskan popok beberapa waktu. Ruam popok (diaper rash) adalah gangguan yang lazim ditemukan pada bayi. Gangguan ini banyak mengenai bayi berumur kurang dari 15 bulan, terutama pada kisaran usia 8 - 10 bulan
2.2 ETIOLOGI
Beberapa faktor penyebab terjadinya ruam popok ( diaper rash, diaper dermatitis, napkin dermatitis ), antara lain:
1. Iritasi atau gesekan antara popok dengan kulit.
2. Kurangnya menjaga hygiene. popok jarang diganti atau terlalu lama tidak segera
diganti setelah pipis atau BAB (feces).
3. Infeksi mikro-organisme (terutama infeksi jamur dan bakteri)
4. Alergi bahan popok.
5. Gangguan pada kelenjar keringat di area yang tertutup popok.
6. Kebersihan kulit yang tidak terjaga.
7. Jarang ganti popok setelah bayi/anak kencing.
8. Udara/suhu lingkungan yang terlalu panas/lembab
9. Akibat mencret
10. Reaksi kontak terhadap karet, plastik, detergen
2.3 TANDA DAN GEJALA
Tanda dan gejala diaperush, diantaranya :
Iritasi pada kulit yang terkena muncul sebagai crytaema
Crupsi pada daerah kontak yang menonjol, seperti pantat, alat kemaluan, perut bawah paha atas.
Keadaan lebih parah terdapat : crythamatosa.
Kulit kemerahan dan lecet. Kulit pada lipatan kaki lecet dan berbau tajam.
Awal ruam biasanya timbul di daerah kelamin, bukan di dubur.
Beruntutan di daerah kelamin, pantat, dan pangkal paha.
Timbul lepuh-lepuh di seluruh daerah popok.
Bila penyakit telah berlangsung lebih dari 3 hari, daerah tersebut sering terkolonisasi ( ditumbuhi) oleh jamur, terutama jenis Candida Albicans, sehingga kelainan kulit bertambah merah dan basah
Mudah terjadinya infeksi kuman, biasanya staphylococcus aureus atau Sreptococcus beta hemolyticus sehingga kulit menjadi lebih bengkak, serta di dapatkan nanah dan keropeng
Bayi menjadi rewel karena rasa nyeri.
Dampak bagi tingkah laku Anak:
• rewel karena gatal.
• susah tidur, gelisah.
• garuk-garuk, bisa sampai baret dan berdarah-darah kalo langsung digaruk ditempat yang ruam.
Bagi Orang tua:
• Gelisah, tidak tenang, apalagi kalau sudah di treatment, tapi tidak sembuh-sembuh sampai lama.
• Ikut sedih kalo anak lagi rewel karena gatel.
• Semakin khawatir kalau ruam sampai tergaruk, baret, dan berdarah
2.4 PENATALAKSANAAN
1. Pencegahan
• Gantilah popok segera setelah anak kencing atau berak. Hal ini mencegah lembab pada kulit. Janganlah memakai popok dengan ketat khususnya sepanjang malam hari. Gunakan popok dengan longgar sehingga bagian yang basah dan terkena tinja tidak menggesek kulit lebih luas. Bersihkan dengan lembut daerah popok dengan air. Anda tidak perlu menggunakan sabun setiap kali mengganti popok atau setiap kali buang air besar. (Bayi yang mendapat ASI dapat BAB sebanyak 8 kali per hari). Gunakan sabun hanya bila tinja tidak mudah keluar.
• Jangan menggunakan bedak bayi atau talk karena dapat menyebabkan masalah dengan pernapasan pada bayi anda.
• Hindari selalu membersihkan dengan usapan yang dapat mengeringkan kulit. Alkohol atau parfum pada produk tersebut dapat mengiritasi kulit bayi.
2. Penanganan
• Gantilah popok yang telah penuh sesering mungkin
• Gunakan air bersih untuk membersihkan area popok setiap kali mengganti popok. Gunakan air mengalir sehingga anda dapat membersihkandan membilas tanpa tidak perlu menggosok.
• Tepuk sehingga kering; jangan menggosok. Biarkan area di udara terbuka sehingga benar-benar kering
• Gunakan tipis-tipis ointment atau krim pelindung (seperti yang mengandung zinx ixide atau petrolatum) untuk membentuk lapisan pelindung pada kulit. Salep ini biasanya tebal dan lengket dan tidak hilang, seluruhnya pada penggantian popok berikutnya. Perlu diingat garukan keras atau gosokan kuat hanya akan lebih memperberat kerusakan kulit.
3. Pengobatan
• Konsultasikan dengan dokter anda bila ruam:
1. Melepuh atau terdapat nanah
2. Tidak hilang dalam waktu 48 sampai 72 jam
3. Menjadi lebih berat
• Gunakan krim yang mengandung steroid hanya bila dokter anda merekomendasikan. Krim tersebut jarang diperlukan dan mungkin berbahaya
CONTOH KASUS
DIAPERUSH
M.ANDHIKA JAVIER
21 BULAN
FORMAT PENGKAJIAN DATA PADA BAYI “TN.R” USIA 21 BULAN
DENGAN DIAPERUSH DI BPS MUZDALIFA, A.MD.KEB
PADA TANGGAL 30 JANUARI 2013
DI PADANG
PENGKAJIAN DATA : 30 November 2013, pukul 20.00 WIB
A. DATA SUBJEKTIF
1. IDENTITAS BAYI
NAMA : m. Andhika javier
UMUR : 21 bulan
JENIS KELAMIN : laki-laki
TANGGAL LAHIR : 24 april 2011
2. IDENTITAS ORANG TUA
IBU AYAH
NAMA : Ny. M NAMA : Tn.R
UMUR : 21 tahun UMUR : 24 tahun
AGAMA : islam AGAMA : islam
SUKU/BANGSA : jawa/indonesia SUKU/BANGSA : minang/Indonesia
PENDIDIKAN : SMA PENDIDIKAN : SMA
PEKERJAAN : mahasiswa PEKERJAAN : wiraswasta
ALAMAT : perum. Mega permai ALAMAT : perum. Mega
permai blok i.2 no 11 permai blok i.2 no 11
NO TELP. : 0852 6464 3160 NO.TELP : 081266900513
3. ANAMNESA
a. keluhan utama : adanya bintil-bintil merah pada bagian bokong bayi setela
menggunakan pampers dan bayi menjadi lebih rewel dari biasanya
b. lamanya keluhan : 2 hari yang lalu
c. Riwayat kesehatan bayi :
1). ANC : tidakada keluhan
2). INC :
cara persalinan : spontan/SC/vakum/forcep
BB lahir : 3300 gr
PB lahir : 50 cm
4). Alergi : tidak ada
5). Imunisasi :
IMUNISASI TANGGAL TANGGAL TANGGA TANGGAL
BCG 2 mei 2011
HEP B 13 juni 2011 11 agustus 2011 8 agustus 2011
DPT 13 juni 2011 11 agustus 2011 8 october 2011 23 november 2012
POLIO 13 juni 2011 11 agustus 2011 8 october 2011 23 november 2012
CAMPAK 14 februari 2011
d. Pola kebutuhan sehari-hari :
1. Nutrisi :
Jenis makanan : 1 piring nasi+1/2 mangkuk sayur+1 potong lauk
Porsi makan sehari : 3xsehari
2. Eliminasi
BAK BAB
frek : 8xsehari frek : 1xsehari
warna : jernih konsistensi : lunak
keluahan : tidak ada keluhan : tidak ada
3. Istirahat
istirahat siang : 2 jam
istirahat malam : 9 jam
B. DATA OBJEKTIF
1. PEMERIKSAAN UMUM
• KEADAAN UMUM : baik
• NADI : 123x/i
• PERNAPASAN : 43x/i
• SUHU : 37oc
• BB : 12 kg
1. PEMERIKSAAN FISIK
• Kepala : bersih, tidak ada ketombe (seborrhea)
• Mata : simetris kiri dan kanan, tidak ada kelainan
• Muka : tidak ada oedema
• Mulut : bersih
• Leher : tidak ada pembengkakan kelenjer tyroid dan tidak ada
pembengkakan kelenjer limfe
• Dada : simetris payudara kiri dan payudara kanan
• Abdomen : tidak ada kelainan
• Genitalia : ada lubang pada saluran uretra
• Punggung : tidak ada spina bifida, ada bintil-bintil merah pada daerah bokong
• Anus : ada lubang anus
• Ekstremitas : simetris kiri dan kanan, tidak ada kelainan
• Reflek
morro : ada
rooting : ada
walking : ada
graphs : ada
sucking : ada
tonicneck : ada
Mengetahui,
Rudy Novrianto
(orang tua)
PENDOKUMENTASIAN PADA BAYI TN.R USIA 21 BULAN
DENGAN DIAPERUSH DI BPS MUZDALIFA, A.MD. KEB
PADA TANGGAL 30 JANUARI 2013
DI PADANG
S : - bapak mengatakan timbul bintil-bintil merah pada bagian
bokong bayi setelah menggunakan pampers dan bayi menjadi
lebih rewel dari biasanya
- bapak mengatakan usia banyinya 21 bulan
O : 1. Tanda-tanda vital :
- suhu : 370c
- pernapasan : 43x/i
- nadi : 123x/i
2. pemeriksaan fisik
o Kepala : bersih, tidak ada ketombe
o Mata : simetris kiri dan kanan, tidak ada kelainan
o Muka : tidak ada oedema
o Mulut : bersih
o Leher : tidak ada pembengkakan kelenjer tyroid dan tidak ada
pembengkakan kelenjer limfe
o Dada : simetris payudara kiri dan payudara kanan
o Abdomen : tidak ada kelainan
o Genitalia : ada lubang pada saluran uretra
o punggung : tidak ada spina bifida, bintil-bintil merah pada daerah bokong
o Anus : ada lubang anus
o Ekstremitas : simetris kiri dan kanan, tidak ada kelainan
A : - Diagnosa : bayi usia 21 bulan dengan diaperush, ku bayi baik
- Masalah : gangguan rasa nyaman sehubungan dengan rasa gatal dan
kemerahan pada bagian lipatan paha dan bokong bayi
- Masalah potensial : tidak ada
P : INTERVENSI
1. Beritahu hasil pemeriksaan
2. Beritahu cara mengatasi bintil-bintil merah pada bagian bokong bayi
3. Beri tahu penyebab bintil-bintil merah pada bagian bokong bayi
4. Informasikan tanda bahaya
IMPLEMENTASI
1. Memberi tahu kepada bapak tentang hasil pemeriksaan terhadap bayinya yaitu tanda-tanda vital masih dalam batas normal dan pada pemeriksaan fisik ditemukan bintil-bintil merah pada bagian bokong bayi. Hal ini merupakan tanda-tanda bayi mengalami ruam popok/diaper rush
2. Memberitahu bapak cara mengatasi bintil-bintil merah pada bagian bokong bayi yaitu dengan cara menjaga kebersihan genitalia/kelamin bayi. Selain itu beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu :
• Jangan biarkan bayi menggunakan pampers/popok terlalu lama dan jangan tunggu hingga pampers/popok sampai terisi penuh
• Saat akan mengganti pampers/popok dengan yang baru, bersihkan terlebih dahulu kelamin bayi dan pastikan kelamin bayi kering barulang kenakan pampers/popok
• Jangan gunakan pampers/popok yang terlalu ketat
• Perhatikan bayi alergi terhadap pampers/popok tertentu
• Atur posisi bayi sehingga tidak menekan bagian yang teriritasi
Selain itu, cara mengatasi juga bisa dilakukan dengan menggunakan krim/lotion yang mengandung zinc ixide/petrolatum pada daerah yang meradang sebagai lapisan pelindung kulit/ memberikan salep/krim yang mengandung kortikosteroid 1%/salep antijamur dan bakteri seperti miconazole
3. Memberitahu kepada bapak penyebab dari bintil-bintil merah yang timbul pada bokong bayi yaitu :
• Jarang mengganti pampers/popok (membiarkan pampers/popok sampai penuh)
• Kebersihan daerah kelamin bayi kurang terjaga
• Udara dan suhu yang panas
• Kulit bayi yang mudah teriritasi
• Infeksi jamur candida albicans
• Diare hingga menyebabkan iritasi kulit
• Reaksi kontak bahan pampers/popok seperti karet, plastik
4. menginformasikan kepada bapak tanda bahaya yaitu :
• Jika bintil-binti merah pada bokong tidak juga hilang dalam waktu 2-3 hari atau bokong menjadi melepuh atau bernanah bahkan lebih parah dari sebelumnya maka hendaklah orang tua segera konsultasikan kondisi bayinya ke dokter
EVALUASI :
1. bapak mengerti bahwa anaknya terkena ruam popok/diper rush
2. bapak mengerti dan dapat menyebutkan 3 cara mengatasi ruam popok/diaper rush
3. bapak paham dengan penyebab timbulnya ruam popok/diaper rush
4. bapak paham dan akan segera konsultasikan ke dokter jika ruam popok/diaper rush
tidak juga hilang dalam 2-3 hari atau bahkan semakin memburuk
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Diaper rush adalah iritasi pada kulit bayi yang terjadi di daerah bokong. Ini bisa terjadi jika popok basahnya telat diganti, atau popoknya terlalu kasar dan tidak menyerap keringat, infeksi jamur atau bakteri atau bahkan eksema. Ruam popok atau diaper rush merupakan masalah kulit pada daerah genital bayi yang ditandai dengan timbulnya bercak-bercak merah dikulit, biasanya terjadi pada bayi yang memiliki kulit sensitif dan mudah terkena iritasi. Bercak-bercak ini akan hilang dalam beberapa hari jika dibasuh dengan air hangat, dan diolesi lotion atau cream khusus atau dengan melepaskan popok beberapa waktu.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad,syaifuddin ali.2008.15 Langkah Jitu Menjaga Kesehatan anak Sejak Bayi.Yogyakarta:Pelangi Multi Akasara
Eisenberg, arlene dkk.1994.Bayi Pada Tahun pertama: apa yang Anda hadapi per bulan.Jakarta: Arcan)
Fakulatas kedokteran universitas indonesia.2002.Perawatan akulit Pada bayi Dan Balita.Jakarta:FKUI
Fenwick,Elizabeth.1999.Merawat Bayi.jakarta:Dian Rakyat)
http://www.wartamedika.com/2008/02/pengobatan-diaper-rash-ruam-popok.html)
http://mybabynmom.wordpress.com/2009/08/18/masalah-kulit-pada-bayi-dan-anak/iaper rash
http://kirana21.multiply.com/journal/item/98/Diaper_Rash_home_treatment)
http://ibuprita.suatuhari.com/kenali-berbagai-masalah-kulit-yang-sering-terjadi-pada-anak/
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar